QS
Ali ‘Imran, 3: 2
Ayat
ini dan ayat-ayat setelahnya turun berkaitan dengan kaum Nasrani Najran yang
datang kepada Rasulullah saw., dan berbantahan tentang Isa a.s. Mereka bertanya
kepada Rasulullah, “Siapakah ayahnya?” Kemudian, mereka pun menyifati Isa sebagai
tuhan, sebagai anak Allah, dan trinitas ketuhanan. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil Quranil ‘Azdim: 51)
QS
Ali ‘Imran, 3: 12 – 13
Ibnu
Abbas r.a. meriwayatkan bahwa ayat ini dan ayat sesudahnya turun berkenaan
dengan orang-orang Yahudi mengatakan bahwa kemenangnan Rasulullah saw. dan para
pasukannya atas pasukan Quraisy dalam Perang Badar itu lebih disebabkan
kelemahan pasukan Quraisy dalam siasan perang. Dengan demikian, mereka
menantang bahwa sekiranya berhadapan dengan kaum Yahudi, pasukan Rasulullah
saw. tidak dapat menundukkannya disebabkan anggapan mereka bahwa Yahudi adalah
umat yang hebat. Lalu, Allah menurunkan ayat ini (Lubabun Nuqul: 40)
QS
Ali ‘Imran, 3: 21
Al
Mubarrid berkata bahwa, ayat ini turun berkenaan dengan seruan Rasulullah saw.
kepada bani Israil yang mengingatkan bahwa orang-orang dari bani Israil, ketika
diperintahkan untuk beriman kepada agama yang benar, menolak bahkan membunuh
para rasul mereka. Dengan demikian, Allah mengancam mereka dengan siksaan yang
pedih. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil
Quranil ‘Azdim: 130)
QS
Ali ‘Imran, 3: 26
Diriwayatkan
dari Qatadah bahwasanya Rasulullah saw. pernah berharap dan memohon kepada
Allah agar dua kekuatan besar: Persia dan Romawi, masuk kedalam Islam dan
menjadi umatnya kelak. Lalu, Allah mengingatkan bahwa kekuasaan sesungguhnya
berada di tangan Allah semata. Kemudian, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 40 – 41)
QS
Ali ‘Imran, 3: 31
Diriwayatkan
dari Hasan Basri bahwasanya ada beberapa orang pada masa Rasulullah saw. yang
telah bersaksi bahwa mereka sangat mencintai Allah. Lalu, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul 41)
QS
Ali ‘Imran, 3: 58 – 60
Diriwayatkan
dari Hasan Basri bahwasanya ada beberapa utusan Nasrani Najran yang terdiri
atas dua pendeta berdialog dengan Rasulullah saw. Salah satu diantara keduanya
bertanya, “Siapakah atag Isa?” Rasulullah saw. tidak tergesa-gesa menjawabnya
sehingga telah benar-benar turun ayat sebagai jawabannya. Selang beberapa
waktu, turunlah ayat ini dan ayat sesudahnya yang menjelaskan hakikat sesungguhnya
Isa a.s. sebagai jawaban dari Allah bagi Rasul-Nya. (Lubabun Nuqul: 41)
QS
Ali ‘Imran, 3: 65
Diriwayatkan
oleh Ibnu Ishak dari Abdullah bin Abbas bahwasanya ada segolongan orang dari
Nasrani Najran dan segolongan Yahudi didekat Rasulullah saw. yang memperdebatkan
perihal Ibrahim a.s. Setiap pihak mengklaim bahwa Ibrahim beragama dengan agama
mereka. Kemudian, turunlah ayat ini sebagai penjelasan perihal hakikat Ibrahim.
(Lubabun Nuqul: 42)
QS
Ali ‘Imran, 3: 77
Diriwayatkan
dari Al Asy’as bahwa dirinya mengalami perselisihan dengan seseorang dari
golongan Yahudi dalam masalah tanah. Kemudian, dia mengadukan perkaranya itu
kepada Rasulullah saw. Lalu, beliau bersabda, “Adakah bukti bahwa tanah itu milikmu?” Asy’as menjawab, “Tidak
ada, wahai Rasulullah.” Rasulullah
bersabda, “Kalau demikian, bersumpahlah
kalian.” Akan tetapi , Asy’as meragukan sumpah orang Yahudi itu dan
khawatir bahwa tanahnya akan jatuh kepadanya. Maka dari itu, turunlah
penjelasan dari Allah melalui Rasulullah saw. yang berkenaan dengan sumpah demi
kepentingan duniawi dengan ayat ini. (Lubabun
Nuqul: 43)
QS
Ali ‘Imran, 3: 79 – 80
Ibnu
‘Abbasberkata dari Ibnu Rafi’ Al Qurazdy yang mengatakan bahwa ketika para
pendeta Yahudi dan Nasrani Najran berkumpul dihadapan Rasulullah saw. dan beliau
mengajak mereka untuk masuk Islam, mereka berkata, “Wahai Muhammad! Apakah kamu
ingin kami menyembahmu, sebagaimana Isa disembah?” Beliau menjawab, “Aku berlindung kepada Alla.” Kemudian,
Allah pun menurunkan ayat ini.
Ada
pula riwayat yang lainnya tentang penafsiran ayat ini. Al Hasan berkata, “Telah
disampaikan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki yang berkata, ‘Wahai
Rasulullah, kami sudah masuk Islam karena engkau. Apakah kami diperbolehkan
bersujud kepadamu? ‘Beliau menjawab, ‘Tidak
boleh, tetapi muliakanlah nabi kalian dan tunjukkanlah kebenaran kepada orang
yang berhak karena sesungguhnya tidak layak bagi seorang pun untuk bersujud
kepada siapa pun kecuali kepada Allah.’ Kemudian turunlah ayat ini.” (Lubabun Nuqul: 43)
QS
Ali ‘Imran, 3: 86
Diriwayatkan
oleh An Nasa’i , Ibnu Hiban, dan Al Hakim, Ibnu Abbas berkata. “Ada seorang
Nasrani yang memeluk Islam, tetapi dia menyesali keislamannya. Lalu dia
mengirim utusan kepada Rasulullah untuk menannyakan, Apakah dirinya masih
diterima tobatnya? Lalu, turunlah ayat ini dan tiga ayat berikutnya. (Lubabun Nuqul: 43 – 44)
QS
Ali ‘Imran, 3: 100
Ibnu
Ishak meriwayatkan bahwa ayat ini turun sebagai peringatan keras kepada
orang-orang Yahudi yang mengadu domba disuatu majelis dan menebarkan kekacauan
terhadapa dua suku Arab, yakni Aus dan Khazraj sehingga mereka hampir saling
berperang. Berita itu kemudian sampai kepada Rasulullah lalu beliau
mendamaikannya. Mereka pun menaati beliau. Lalu, turun lah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 44 – 45)
QS
Ali ‘Imran, 3: 101 – 103
Diriwayatkan
oleh Al Farayabi dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas r.a. bahwa suatu ketiak
suku Aus dan Khazraj berkumpul dalam satu majelis. Mereka menceritakan
permusuhan mereka pada zaman jahiliah. Hal itu memancing kemarean diantara
mereka hingga ada yang berdiri dan menghunus pedang. Maka dari itu, turunlah
ayat ini yang mendamaikan perselisihan mereka. (Asbabun Nuzulu, Studi Pendalaman Al-Qur’an: 166)
QS
Ali ‘Imran, 3: 110
Diriwayatkan
dari ikrimah bahwa ayat ini turun berkenaan dengan perdebatan dua orang dari
golongan Yahudi dan sekelompok kaum muslim. Mereka berkata, “Sungguh, agama
kami lebih baik dari pada agama yang kalian serukan ini karena kami adalah
lebih baik dan lebih muliadari pada kalian.” Maka dari itu, Allah menurunkan
penjelasan ini kepada Rasulullah saw. dan orang-orang mukmin yang bersamanya. (Asbabu Nuzulil Quran lil Wahidi: 109)
QS
Ali ‘Imran, 3: 118
Diriwayatkan
oleh Ibnu Ishak dari Ibnu Abbas yang berkata bahwa segolongan dari orang Islam
menjalin hubungan dengan orang-orang Yahudi, baik karena berdekatan tempat
tinggal maupun karena suatu ikatan perjanjian tertentu semenjak masa sebelum
Islam datang. Kemudian, Allah memperingatkan mereka dalam melangsungkan
hubungan itu karena kebiasaan orang Yahudi yang sering menimbulkan kekacauan.
Lalu, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul:
45)
QS
Ali ‘Imran, 3: 128
Dalam
riwayat Ahmad dan Al Bukhari dari Ibu Umar r.a., dia berkata, “Aku mendengar
Rasulullah saw. berkata, ‘Ya Allah
Laknatlah si Fulan, Ya Allah! Laknatlah Al Harts Bin Hisyam, Ya Allah!
Laknatlah Suhaik bin ‘Amr, Ya Allah! Laknatlah Shafwan bin Umayyah!’ Kemudian,
turunlah ayat ini.” (Lubabun Nuqulu: 46)
QS
Ali ‘Imran, 3: 135
Ketika
Abu Muqbit Nabhan, seorang penjual kurma, didatangi seorang pembeli yang
cantik, dia memeluk dan mencium wanita yang bukan muhrimnya itu. Kemudian, dia
menyesal perbuatannya dan mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw. Lalu,
turunlah ayat ini. (Asbabu Nuzulil Quran
lil Wahidi: 112)
QS
Ali ‘Imran, 3: 149
Diriwayatkan
dari Ali bin Abi Thalib bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ucapan
orang-orang munafik terhadap kaum muslimin yang mengalami kekalahan pada Perang
Uhud, “Kembaliah kalian pada agama saudara-saudara kalian.” Maka dari itu,
turunlah ayat ini sebagai peringatan keras bagi orang-orang yang hendak kembali
kafir. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil
Quranil ‘Azdim: 70)
QS
Ali ‘Imran, 3: 154
Dari
Zubair, diriwayatkan bahwa ketika pasukan muslim dilanda ketakutan dan perasaan
khawatir terhadap kekalahan yang terjadi pada Perang Uhud, Allah menurunkan
kepada mereka rasa kantuk. Sebagian dari mereka ada orang-orang munafik yang
menyesali apa yang telah mereka lakukan, yaitu berperang bersama Rasulullah di
Uhud. Kemudian, turunlah ayat ini yang memperingatkan bahwa sekiranya mereka
tidak ikut berperang, kematian tetap akan tiba. (Lubabun Nuqul: 48)
QS
Ali ‘Imran, 3: 161
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas bahwasanya setelah masa peperangan Badar, ada seseorang yang
kehilangan tutup kepala berwarna merah. Kemudian, ada seseorang yang menuduhkan
bahwa Rasulullah saw. yang mengambilnya. Lalu, turunlah ayat ini yang
menegaskan bahwa tidak mungkin seorang Rasulullah melakukan hal itu. (Lubabun Nuqul: 48 – 49)
QS
Ali ‘Imran, 3: 179
Diriwayatkan
oleh Mujahid bahwa ketika Rasulullah saw. merasa yakin bahwa yang bersamanya
adalah orang-orang yang beriman dan beliau tidak mengetahui bahwa di antara
mereka ada orang munafik, Allah menyingkapkan mereka dengan turunnya ayat ini. (Asbabun Nuzul; Studi Pendalaman Al Qura’an:
193)
QS
Ali ‘Imran, 3: 186
Diriwayatkan
oleha Abdurrazaq, dari Mu’ammar, dari Az Zhuri, dari Abdurrahman bin Ka’ab bin
Malik bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Ka’ab bin Asyraf yang selalu
menghina Rasulullah dan para sahabat beliau melalui lantunan-lantunan syair. (Lubabun Nuqul: 51)
QS
Ali ‘Imran, 3: 188
Diriwayatkan
oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abdurrahman Bin Auf bahwasanya ketiawa Marwan
menyuruh penjaganya yang bernama Rafi untuk pergi menemui Ibnu Abbas untuk
menannyakan kandungan yang membanggakan amal perbuatannya maka dia akan disiksa
oleh Allah. Lalu, Ibnu Abbas menjelaskan maksud surah itu. “Sesungguhnya, ayat
ini turun berkenaan dengan Ahli kitab. Suatu hari, Rasulullah saw, bertanya
kepada mereka tentang sesuatu. Akan tetapi, mereka menyembunyikannya dan
memberitahukan sesuatu yang lain. Kemudian, mereka keluar dan memperlihatkan
bahwa mereka telah menjawab pertanyaan Rasulullah. Mereka mengharapkan pujian
atas perbuatan itu dan senang karena merasa telah dapat menyembunyikan sesuatu
dari Rasulullah.” (Lubabun Nuqul: 51)
QS
Ali ‘Imran, 3: 195
Diriwayatkan
oleh At Tirmidzi, Al Hakim, dan Ibnu Abi Hatim bahwa Ummu Salamah menganggap
Rasulullah tidak pernah menyebutkan pahala bagi para perempuan yang turut
berhijrah. Maka dari itu, turunlah ayat ini yang menjelaskan bahwa, baik laki-laki
maupun perempuan, akan mendapat pahala dari sisi Allah. (Lubabun Nuqul: 52)