Sabtu, 09 November 2019

(3) QS Ali 'Imran


QS Ali ‘Imran, 3: 2
Ayat ini dan ayat-ayat setelahnya turun berkaitan dengan kaum Nasrani Najran yang datang kepada Rasulullah saw., dan berbantahan tentang Isa a.s. Mereka bertanya kepada Rasulullah, “Siapakah ayahnya?” Kemudian, mereka pun menyifati Isa sebagai tuhan, sebagai anak Allah, dan trinitas ketuhanan. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil Quranil ‘Azdim: 51)

QS Ali ‘Imran, 3: 12 – 13
Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa ayat ini dan ayat sesudahnya turun berkenaan dengan orang-orang Yahudi mengatakan bahwa kemenangnan Rasulullah saw. dan para pasukannya atas pasukan Quraisy dalam Perang Badar itu lebih disebabkan kelemahan pasukan Quraisy dalam siasan perang. Dengan demikian, mereka menantang bahwa sekiranya berhadapan dengan kaum Yahudi, pasukan Rasulullah saw. tidak dapat menundukkannya disebabkan anggapan mereka bahwa Yahudi adalah umat yang hebat. Lalu, Allah menurunkan ayat ini (Lubabun Nuqul: 40)

QS Ali ‘Imran, 3: 21
Al Mubarrid berkata bahwa, ayat ini turun berkenaan dengan seruan Rasulullah saw. kepada bani Israil yang mengingatkan bahwa orang-orang dari bani Israil, ketika diperintahkan untuk beriman kepada agama yang benar, menolak bahkan membunuh para rasul mereka. Dengan demikian, Allah mengancam mereka dengan siksaan yang pedih. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil Quranil ‘Azdim: 130)

QS Ali ‘Imran, 3: 26
Diriwayatkan dari Qatadah bahwasanya Rasulullah saw. pernah berharap dan memohon kepada Allah agar dua kekuatan besar: Persia dan Romawi, masuk kedalam Islam dan menjadi umatnya kelak. Lalu, Allah mengingatkan bahwa kekuasaan sesungguhnya berada di tangan Allah semata. Kemudian, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 40 – 41)

QS Ali ‘Imran, 3: 31
Diriwayatkan dari Hasan Basri bahwasanya ada beberapa orang pada masa Rasulullah saw. yang telah bersaksi bahwa mereka sangat mencintai Allah. Lalu, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul 41)

QS Ali ‘Imran, 3: 58 – 60
Diriwayatkan dari Hasan Basri bahwasanya ada beberapa utusan Nasrani Najran yang terdiri atas dua pendeta berdialog dengan Rasulullah saw. Salah satu diantara keduanya bertanya, “Siapakah atag Isa?” Rasulullah saw. tidak tergesa-gesa menjawabnya sehingga telah benar-benar turun ayat sebagai jawabannya. Selang beberapa waktu, turunlah ayat ini dan ayat sesudahnya yang menjelaskan hakikat sesungguhnya Isa a.s. sebagai jawaban dari Allah bagi Rasul-Nya. (Lubabun Nuqul: 41)
QS Ali ‘Imran, 3: 65
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak dari Abdullah bin Abbas bahwasanya ada segolongan orang dari Nasrani Najran dan segolongan Yahudi didekat Rasulullah saw. yang memperdebatkan perihal Ibrahim a.s. Setiap pihak mengklaim bahwa Ibrahim beragama dengan agama mereka. Kemudian, turunlah ayat ini sebagai penjelasan perihal hakikat Ibrahim. (Lubabun Nuqul: 42)

QS Ali ‘Imran, 3: 77
Diriwayatkan dari Al Asy’as bahwa dirinya mengalami perselisihan dengan seseorang dari golongan Yahudi dalam masalah tanah. Kemudian, dia mengadukan perkaranya itu kepada Rasulullah saw. Lalu, beliau bersabda, “Adakah bukti bahwa tanah itu milikmu?” Asy’as menjawab, “Tidak ada, wahai Rasulullah.”  Rasulullah bersabda, “Kalau demikian, bersumpahlah kalian.” Akan tetapi , Asy’as meragukan sumpah orang Yahudi itu dan khawatir bahwa tanahnya akan jatuh kepadanya. Maka dari itu, turunlah penjelasan dari Allah melalui Rasulullah saw. yang berkenaan dengan sumpah demi kepentingan duniawi dengan ayat ini. (Lubabun Nuqul: 43)

QS Ali ‘Imran, 3: 79 – 80
Ibnu ‘Abbasberkata dari Ibnu Rafi’ Al Qurazdy yang mengatakan bahwa ketika para pendeta Yahudi dan Nasrani Najran berkumpul dihadapan Rasulullah saw. dan beliau mengajak mereka untuk masuk Islam, mereka berkata, “Wahai Muhammad! Apakah kamu ingin kami menyembahmu, sebagaimana Isa disembah?” Beliau menjawab, “Aku berlindung kepada Alla.” Kemudian, Allah pun menurunkan ayat ini.
Ada pula riwayat yang lainnya tentang penafsiran ayat ini. Al Hasan berkata, “Telah disampaikan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki yang berkata, ‘Wahai Rasulullah, kami sudah masuk Islam karena engkau. Apakah kami diperbolehkan bersujud kepadamu? ‘Beliau menjawab, ‘Tidak boleh, tetapi muliakanlah nabi kalian dan tunjukkanlah kebenaran kepada orang yang berhak karena sesungguhnya tidak layak bagi seorang pun untuk bersujud kepada siapa pun kecuali kepada Allah.’ Kemudian turunlah ayat ini.” (Lubabun Nuqul: 43)

QS Ali ‘Imran, 3: 86
Diriwayatkan oleh An Nasa’i , Ibnu Hiban, dan Al Hakim, Ibnu Abbas berkata. “Ada seorang Nasrani yang memeluk Islam, tetapi dia menyesali keislamannya. Lalu dia mengirim utusan kepada Rasulullah untuk menannyakan, Apakah dirinya masih diterima tobatnya? Lalu, turunlah ayat ini dan tiga ayat berikutnya. (Lubabun Nuqul: 43 – 44)

QS Ali ‘Imran, 3: 100
Ibnu Ishak meriwayatkan bahwa ayat ini turun sebagai peringatan keras kepada orang-orang Yahudi yang mengadu domba disuatu majelis dan menebarkan kekacauan terhadapa dua suku Arab, yakni Aus dan Khazraj sehingga mereka hampir saling berperang. Berita itu kemudian sampai kepada Rasulullah lalu beliau mendamaikannya. Mereka pun menaati beliau. Lalu, turun lah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 44 – 45)

QS Ali ‘Imran, 3: 101 – 103
Diriwayatkan oleh Al Farayabi dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas r.a. bahwa suatu ketiak suku Aus dan Khazraj berkumpul dalam satu majelis. Mereka menceritakan permusuhan mereka pada zaman jahiliah. Hal itu memancing kemarean diantara mereka hingga ada yang berdiri dan menghunus pedang. Maka dari itu, turunlah ayat ini yang mendamaikan perselisihan mereka. (Asbabun Nuzulu, Studi Pendalaman Al-Qur’an: 166)

QS Ali ‘Imran, 3: 110
Diriwayatkan dari ikrimah bahwa ayat ini turun berkenaan dengan perdebatan dua orang dari golongan Yahudi dan sekelompok kaum muslim. Mereka berkata, “Sungguh, agama kami lebih baik dari pada agama yang kalian serukan ini karena kami adalah lebih baik dan lebih muliadari pada kalian.” Maka dari itu, Allah menurunkan penjelasan ini kepada Rasulullah saw. dan orang-orang mukmin yang bersamanya. (Asbabu Nuzulil Quran lil Wahidi: 109)

QS Ali ‘Imran, 3: 118
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak dari Ibnu Abbas yang berkata bahwa segolongan dari orang Islam menjalin hubungan dengan orang-orang Yahudi, baik karena berdekatan tempat tinggal maupun karena suatu ikatan perjanjian tertentu semenjak masa sebelum Islam datang. Kemudian, Allah memperingatkan mereka dalam melangsungkan hubungan itu karena kebiasaan orang Yahudi yang sering menimbulkan kekacauan. Lalu, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 45)

QS Ali ‘Imran, 3: 128
Dalam riwayat Ahmad dan Al Bukhari dari Ibu Umar r.a., dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. berkata, ‘Ya Allah Laknatlah si Fulan, Ya Allah! Laknatlah Al Harts Bin Hisyam, Ya Allah! Laknatlah Suhaik bin ‘Amr, Ya Allah! Laknatlah Shafwan bin Umayyah!’ Kemudian, turunlah ayat ini.” (Lubabun Nuqulu: 46)

QS Ali ‘Imran, 3: 135
Ketika Abu Muqbit Nabhan, seorang penjual kurma, didatangi seorang pembeli yang cantik, dia memeluk dan mencium wanita yang bukan muhrimnya itu. Kemudian, dia menyesal perbuatannya dan mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw. Lalu, turunlah ayat ini. (Asbabu Nuzulil Quran lil Wahidi: 112)
QS Ali ‘Imran, 3: 149
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ucapan orang-orang munafik terhadap kaum muslimin yang mengalami kekalahan pada Perang Uhud, “Kembaliah kalian pada agama saudara-saudara kalian.” Maka dari itu, turunlah ayat ini sebagai peringatan keras bagi orang-orang yang hendak kembali kafir. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil Quranil ‘Azdim: 70)

QS Ali ‘Imran, 3: 154
Dari Zubair, diriwayatkan bahwa ketika pasukan muslim dilanda ketakutan dan perasaan khawatir terhadap kekalahan yang terjadi pada Perang Uhud, Allah menurunkan kepada mereka rasa kantuk. Sebagian dari mereka ada orang-orang munafik yang menyesali apa yang telah mereka lakukan, yaitu berperang bersama Rasulullah di Uhud. Kemudian, turunlah ayat ini yang memperingatkan bahwa sekiranya mereka tidak ikut berperang, kematian tetap akan tiba. (Lubabun Nuqul: 48)

QS Ali ‘Imran, 3: 161
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya setelah masa peperangan Badar, ada seseorang yang kehilangan tutup kepala berwarna merah. Kemudian, ada seseorang yang menuduhkan bahwa Rasulullah saw. yang mengambilnya. Lalu, turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa tidak mungkin seorang Rasulullah melakukan hal itu. (Lubabun Nuqul: 48 – 49)

QS Ali ‘Imran, 3: 179
Diriwayatkan oleh Mujahid bahwa ketika Rasulullah saw. merasa yakin bahwa yang bersamanya adalah orang-orang yang beriman dan beliau tidak mengetahui bahwa di antara mereka ada orang munafik, Allah menyingkapkan mereka dengan turunnya ayat ini. (Asbabun Nuzul; Studi Pendalaman Al Qura’an: 193)

QS Ali ‘Imran, 3: 186
Diriwayatkan oleha Abdurrazaq, dari Mu’ammar, dari Az Zhuri, dari Abdurrahman bin Ka’ab bin Malik bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Ka’ab bin Asyraf yang selalu menghina Rasulullah dan para sahabat beliau melalui lantunan-lantunan syair. (Lubabun Nuqul: 51)

QS Ali ‘Imran, 3: 188
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abdurrahman Bin Auf bahwasanya ketiawa Marwan menyuruh penjaganya yang bernama Rafi untuk pergi menemui Ibnu Abbas untuk menannyakan kandungan yang membanggakan amal perbuatannya maka dia akan disiksa oleh Allah. Lalu, Ibnu Abbas menjelaskan maksud surah itu. “Sesungguhnya, ayat ini turun berkenaan dengan Ahli kitab. Suatu hari, Rasulullah saw, bertanya kepada mereka tentang sesuatu. Akan tetapi, mereka menyembunyikannya dan memberitahukan sesuatu yang lain. Kemudian, mereka keluar dan memperlihatkan bahwa mereka telah menjawab pertanyaan Rasulullah. Mereka mengharapkan pujian atas perbuatan itu dan senang karena merasa telah dapat menyembunyikan sesuatu dari Rasulullah.” (Lubabun Nuqul: 51)

QS Ali ‘Imran, 3: 195
Diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Al Hakim, dan Ibnu Abi Hatim bahwa Ummu Salamah menganggap Rasulullah tidak pernah menyebutkan pahala bagi para perempuan yang turut berhijrah. Maka dari itu, turunlah ayat ini yang menjelaskan bahwa, baik laki-laki maupun perempuan, akan mendapat pahala dari sisi Allah. (Lubabun Nuqul: 52)

Sembarang