Sabtu, 09 November 2019

(5) QS Al-Ma'idah


QS Al-Ma’idah, 5: 3
Diriwayatkan oleh Ibnu Mandah, dari Ibnu Hibban, dari ayahnya, dari kakeknya, (Hibban), dia berkata, “Kami bersama-sama dengan Rasulullah saw. dan aku sedang menyalakan tungku untuk memasak daging bangkai. Lalu, turunlah ayat ini sebagai penjelasan tentang haramnya bangkai. Lalu, aku matikan tungku itu.” (Lubabun Nuqul: 75)

QS Al-Ma’idah, 5: 11
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah dan Yazid bin Abi Ziyad bahwasanya Rasulullah saw. keluar bersama Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, dan Abdurrahman bin Auf mendatangi rumah Ka’ab bin Asyraf dan seorang Yahudi dari bani Nadhir untuk menagih pembayaran diat (denda) atas mereka. Lalu, mereka berkata, “Baik, silahkan duduk hingga kami hidangkan makanan kepada kalian dan kami berikan apa yang kalian maksud.” Kemudian, Rasulullah saw. duduk lalu berkatalah Hay bin Akhtab kepada teman-temannya, “Tidakkah kalian melihat Muhammad sangat dekat. Lemparkanlah kepadanya batu dan bunuhlah dia sehingga kalian tidak akan melihat kesulitan selamanya.” Kemudian, mereka mengambil batu besar untuk dilemparkan kepada beliau. Akan tetapi, Allah Swt. Menahan dari apa yang mereka lakukan, lalu datanglah Jibril untuk memberitahu Rasulullah saw. agar beliau segera bangkit dari tempat duduknya. Lalu, turunlah ayat 11 ini. (Lubabun Nuqul: 78)

QS Al-Ma’idah, 5: 33
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Yazid bin Abi Hubaib bahwasanya Abdullah bin Marwan menulis surat kepada Anas untuk menannyakanayat ini. Lalu, Anas menulis jawaban memberitahu bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang Urainiyah yang murtad dari Islam, membunuh para pengembala unta, dan merampas unta-unta itu. Kemudian, diturunkan kepada ayat ini sebagai ancaman hukuman yang akan diterima bagi orang-orang yang membuat kerusakan di Bumi kecuali jika dia bertobat. (Lubabun Nuqul: 79)

QS Al-Ma’idah, 5: 42
Diriwayatkan oleh Al Humaidi dalam Musnad-nya dari Jabir bin Abdullah, dia berkata bahwasanya seorang laki-laki dari bani Fadk telah melakukan perzinaan. Lalu, mereka menulis surat kepada para pembesar Yahudi di Madinah untuk menanyakan hukuman terhadap itu. Apabila Rasulullah memutuskan dengan hukuman jemur dan pukul, mereka akan melaksanakannya, tetapi jika memerintahkan rajam, mereka tidak akan melaksanakannya. Lalu, Rasulullah saw. memerintahkan untuk merajam. Lalu, turunlah ayat 42 ini. (Lubabun Nuqul: 80)

QS Al-Ma’idah, 5: 64
Diriwayatkan oleh Thabrani dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Seorang Yahudi yang bernama Nabasy bin Qais berkata, “Sesungguhnya Tuhanmu kikir, Dia tidak mau member nafkah, Wahai Muhammad.” Lalu, turunlah ayat 64 ini. (Lubabun Nuqul: 82)

QS Al-Ma’idah, 5: 68
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa suatu ketika Rafi’, Salam bin Misykam, dan Malik bin Shaif dari golongan Ahli kitab berkata, “Wahai Muhammad, bukankah engkau mengaku bahwa sesungguhnya dirimu itu mengikuti agama Nabi Ibrahim dan beriman kepada kitab-kitab yang ada pada kami?” Rasulullah menjawab, “Benar. Akan tetapi, kalian telah menyelewengkan isi-isi kitab itu dan kalian kufur terhadapnya. Kalian telah menyembunyikan apa yang diperintahkan untuk dijelaskan kepada manusia.” Mereka berkata, “Sesungguhnya, kami melaksanakan seluruh ajaran yang ada pada kami dan kamilah yang berada dalam petunjuk kebenaran.” Lalu, turunlah ayat 68 ini. (Lubabun Nuqul: 83 – 84)

QS Al-Ma’idah, 5: 82
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim, Ibnu Abbas meriwayatkan. “Ayat ini turun berkenaan dengan serombongan utusan dari Najasyi yang berjumlah tiga puluh orang pilihan untuk menghadap kepada Rasulullah saw. Lalu, Rasulullah membacakan surah Yasin di hadapan mereka mereka menangis. Lalu, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 84)

QS Al-Ma’idah, 5: 87
Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dan selainnya dari Ibnu Abbas bahwasanya telah datang seseorang kepada Rasulullah saw. dan berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh aku jika memakan daging, syahwatku kepada wanita akan semakin tinggi. Oleh sebab itu, aku aku mengharamkan daging atas diriku sendiri.” Lalu, turunlah ayat 87 ini. (Lubabun Nuqul: 84)


Sembarang