QS
Asy-Syura, 42: 16
Diriwayatkan
oleh Ibnu Mundzir dari Ikrimah, dia berkata bahwa ketika turun surah An-Nashr 1
– 3, “ketika telah datang pertolongan
Allah …” orang-orang musyrik Mekah berkata kepada orang-orang Mukmin, “Banyak orang berbondong-bondong memeluk
Islam. Untuk itu, keluarlah kalian dari negeri ini, mengapakah kalian masih
menetap di negeri kami ini?” Kemudian, Allah menurunkan ayat ke – 16 ini. (Lubabun Nuqul: 171)
QS
Asy-Syura, 42: 27
Diriwayatkan
dari Ali bin Abi Thalib bahwasanya ayat ini turun berkenaan dengan Ashab Ash
Shufah (orang-orang papa yang bertempat tinggal di sisi-sisi masjid
Rasulullah). Mereka berharap jika Allah menganugerahkan kepada mereka limpahan
rezeki, mereka akan dapat melakukan banyak hal. Maka dari itu, turunlah ayat
ini sebagai peringatan bahwa Allah memberikan rezeki sesuai dengan kadar dan
ukuran masing-masing dan bisa jadi dengan rezeki itu seseorang akan berbuat
zalim dan dosa. (Lubabun Nuqul: 172)
QS
Asy-Syura, 42: 36 – 37
Dirwayatkan
dari Ali bin Abi Thalib bahwa ketika Abu Bakar bersedekah dengan hampir seluruh
harta bendanya, banyak yang mencemooh beliau. Maka dari itu, turunlah ayat 36
ini. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil
Quranil ‘Adzim: 488)
Ketika
Umar bin Al Khatab mengikuti seruan Rasulullah dengan masuk ke dalam agama
Islam, dia meninggalkan seluruh perbuatan maksiat dan dosa. Kemudian,
orang-orang yang pernah bersekutu dengannya mengejek dan mencemoohnya. Maka
dari itu turunlah ayat 37 ini. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil Quranil
‘Adzim: 488).
QS
Asy-Syura, 42: 51
Diriwayatkan
oleh Al Wahidi, ayat ini turun berkenaan sebagai bantahan aas anggapan dan
pertanyaan yang diajukan kepada Rasulullah dari seorang Yahudi, “Dapatkah
engkau berbicara dengan Allah dan melihat-Nya, seperti halnya Musa yang dapat melihat
Allah, jika engkau benar-benar utusan Allah?” Ayat ini menjelaskan bahwa tidak
seorangpun dari hamba-hamba-Nya yang dapat melihat Allah, termasuk juga Musa. (At
Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil Quranil ‘Adzim: 489)