Sabtu, 09 November 2019

(41) QS Fussilat


QS Fussilat, 41: 22
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu Mas’ud bahwasanya ketika terjadi perdebatan antara tiga orang dari kaum Quraisy tetang pendengaran Allah terhadap suara yang lirih dan keras. Lalu, turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa Allah mengetahui apa yang tampak dan tidak tampak. (Lubabun Nuqul: 171)

QS Fussilat, 41: 30
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar r.a. ketika orang-orang musyrik berkata, “Tuhan kami Allah, malaikat putrinya, adalah penolong kami di sisi Allah.” Demikian pula orang-orang Yahudi berkata, “Tuhan kami Allah, Uzein putranya, dan Muhammad bukan seorang nabi.” Mereka semua tidak pada jalan yang benar. Oleh karena itu, Abu Bakar berkata, “Tuhan kita satu, Allah semata, tiada sekutu baginya, Muhammad hamba dan utusan-Nya.” Dia (Abu Bakar) pun pada jalan yang benar. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil Quranil ‘Adzim: 481)

QS Fussilat, 41: 40
Diriwayatkan dari Ibnu Mundzir bahwa terjadi perdebatan antara Abu Jahal dan Ammar bin Yasir. Keduanya saling berpegang teguh pada pendapatnya masing-masing. Ayat ini juga menjelaskan perbedaan antara dua orang bahwa yang satu akan dimasukkan ke dalam Neraka Jahanam dan yang lain akan dimasukkan ke dalam surga. (Lubabun Nuqul: 171)

QS Fussilat, 41: 51
Ayat ini menerangkan kebaiasan orang-orang kafir, di antara mereka adalah Walid bin Mughirah dan Utbah bin Rabi’ah. Jika mendapat kenikmatan, mereka sombong dan enggan mengikuti apa yang diserukan Rasulullah. Padahal, hanya Allah semata yang memberi nikmat. Namun, ketika mendapat kesulitan, mereka meminta pertolongan. (At Tafsir Al Wajiz ‘ala Hamisil Quranil ‘Adzim: 483)

Sembarang