QS
Saba’, 34: 34
Diriwayatkan
oleh Ibnu Mundzir, ada dua orang yang berteman dalam perdagangan: yang satu
berada di Syam dan yang lain di Mekah. Yang di Syam mendapatkan berita telah
datang seorang nabi di Mekah. Kemudian, ia berkirim surat dengan sahabatnya di
Mekah. Lalu, ia mendapat berita bahwa orang-orang Quraisy tidak ada yang
mengikutinya kecuali dari kalangan orang-orang yang lemah lagi miskin.
Mendengar hal itu, ia pergi ke Mekah untuk bertemu dengan nabi karena dalam
kitab-kitab yang ada menunjukan bahwa nabi itu adalah yang dimaksudkan. Setelah
bertemu dengan Rasulullah, ia bertanya kepada beliau, “Apa yang engkau
serukan?” Rasulullah menjawab, “Aku berseru untuk bertauhid kepada Allah Swt.”
Lalu, ia menjawab, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Rasulullah
bertanya kembali, “Apa yang membuatmu
demikian?” ia menjawab, “Tidak akan diutus seorang nabi kecuali pengikutnya
adalah orang yang lemah lagi miskin (dan orang-orang kaya enggan mengikutimu).”
Maka dari itu, turunlah ayat yang membenarkan apa yang diyakininya. (Lubabun Nuqul: 164 – 165)