QS
Al-Isra’, 17: 28 – 29
Said
bin Manshur meriwayatkan dari Atha’ Al Khurasani, dia berkata bahwa suatu
ketika ada seseorang dari bani Muzainah yang datang kepada Rasulullah untuk
meminta sesuatu. Rasulullah bersabda, “Aku tidak membawa sesuatu pun yang bias
aku berikan kepada kalian.” Lalu, mereka berpaling seraya mata mereka berlinang
air mata, bersedih. Mereka menyangka Rasulullah sedang marah. Lalu, turunlah
ayat ini. (Lubabun Nuqul: 122)
QS
Al-Isra’, 17: 45
Diriwayatkan
oleh Ibnu Mundzir dari Ibnu Syihab,dia berkata, “Setiap kali Rasulullah saw.
membaca Al-Qur’an di hadapan orang-orang kafir Quraisy dan mengajak mereka
untuk menerima Islam, mereka selalu mengolok-olok dan mengejeknya. Kemudian,
Allah menurunkan ayat ini. (Lubabun
Nuqul: 123)
QS
Al-Isra’, 17: 56
Diriwayatkan
Imam Al Bukhari dan yang lainnya, dari Ibnu Mas’ud, ada sekelompok orang Arab
yang menyembah jin kemudian ada jin sembahan mereka yang memeluk Islam, tetapi
di antara manusia masih saja ada yang menyembah jin. Sehubungan dengan itu,
Allah menurunkan ayat ini sebagai ancaman bagi mereka yang menyembah makhluk
yang sama sekali tidak mampu memberikan manfaat dan pertolongan. (Asbabun Nuzul, Studi Pendalam Al-Qur’an:
543 – 544)
QS
Al-Isra’, 17: 59
Diriwayatkan
oleh Al Hakim dan Ath Thabrani serta lainnya dari Ibnu Abbas bahwasanya
masyarakat Mekah meminta Rasulullah untuk mengubah Bukit Shafa menjadi emas dan
tanah-tanah yang tandus menjadi subur sehingga mudah ditanami. Dengan demikian,
mereka akan beriman. Kemudian, malaikat berkata kepada Rasulullah, “Jika engkau
berkehendak, engkau bisa menolak apa yang mereka pinta dan jika engkau
berkehendak, kami akan memenuhi permintaan mereka. Akan tetapi, jika mereka
kafir, akan kami binasakan mereka, seperti umat terdahulu.” Rasulullah memilih untuk
menolak permintaan ini. Riwayat serupa, tetapi lebih ringkas juga dikeluarkan
Imam Ath Thabrani dan Ibnu Mirdawaih dari sahabat Zubair. (Lubabun Nuqul: 123)
QS
Al-Isra’, 17: 73
Diriwayatkan
oleh Ibnu Mirdawaih dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini turun berkenaan dengan
beberapa orang Quraisy, di antaranya Abu Jahal dan Umayyah bin Khalaf. Mereka
mengajak Rasulullah saw. untuk meminta berkah pada sesembahan mereka lalu
berjanji akan beriman kepada Allah. Rasulullah sempat terpengaruh oleh ajakan
itu, tetapi Allah mengingatkannya dengan menurunkan ayat ini. Riwayat ini
adalah riwayat yang paling sahih tentang sebab turunnya ayat ini. Sanad riwayat
ini bagus dan ada syahid kendati dari riwayat lain juga ada, yaitu dikeluarkan
oleh Abu Syaikh dari Sa’id bin Jubair. Dia berkata, “Rasulullah saw. pernah
sekali melambaikan tangan ke Hajar Aswa kemudian orang-orang musyrik berkata,
‘Kami tidak akan melambai kepada Hajar Aswad sebelum kamu melambai kepada
tuhan-tuhan kami.’ Kemudian, Rasulullah berkata, ‘Aku tidak mempunyai kuasau untuk itu. Kalapun aku melakukan itu,
sungguh Allah mengetahui bahwa diriku bermaksud baik.’ Lalu, ayat ini pun
turun.” (Lubabun Nuqul: 124)
QS
Al-Isra’, 17: 76
Diriwayatkan
Ibnu Abi Hatim dari Said bin Jubair bahwa ayat ini berkenaan dengan segolongan
kaum Yahudi yang mengatakan kepada Rasulullah, “Jika engkau benar-benar utusan
Allah, taklukkan Syam sebagai negeri Hasyr dan negeri para nabi-nabi Allah.”
Beliau kemudian melakukan misi Perang Tabuk untuk menaklukan Syam. Ketika
Rasulullah sampai di Tabuk, Allah menurunkan ayat ini Allah memerintahkan
Rasulullah untuk kembali ke Madinah. Hadits ini mursal, tetapi mempunyai syahid dari beberapa hadits lainnya. (Lubabun Nuqul: 125)
QS
Al-Isra’, 17: 88
Diriwayatkan
oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Ishak dari Said atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia
berkata, “Ibnu Misykam mewakili sekelompok orang Yahudi mendatangi Rasulullah
saw. mereka berkata, ‘Bagaimanakah kami mengikutimu, sedangkan kamu (Muhammad)
telah meninggalkan kiblat kami dan Al Qur’an ini yang kamu bawa tidak selaras
dan serapi Taurat yang kami punyai? Karena itu, turunkan dan bawalah kepada
kami kitab yang bisa kami kenali. Jika kamu tidak mampu, kami akan datang
kepadamu dengan membawa kitab yang sebanding dengan yang kamu bawa.’ Kemudian, Allah
menurunkan ayat 88 ini. (Lubabun Nuqul:
126)
QS
Al-Isra’, 17: 110
Diriwayatkan
oleh Ibnu Mirdawaih, dari Ibnu Abbas bahwasanya orang-orang musyrik mendengar
Rasulullah berdoa dengan menyebut, “Ya Allah, Ya Rahman…” Mereka berkata,
“Bagaiamana Muhammad ini? Dia berdoa dengan menyebut dua Tuhan, sedangkan dia
melarang kami berdoa kepada tuhan yang banyak.” Lalu, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 128)