Sabtu, 09 November 2019

(18) QS Al-Kahf


QS Al-Kahf, 18: 6
Diriwayatkan Ibnu Mirdawaih dari Ibnu Abbas bahwasanya ‘Utbah, Syaibah bin Rabi’ah, Abu Jahal bin Hisyam, Nadhar bin Al Harts, Umayyah bin Khalaf, Ash bin Wail, Aswa bin Muthalibm, Abu Bathuri, dan para pembesar Quraisy lainnya berkomplot hendak melakukan perlawanan kepada Rasulullah saw. Beliau merasa khawatir dan berat hati melihat persekutuan itu, tetapi kemudian Allah menurunkan ayat ini agar tidak murung dan bersedih hati. (Asbabun Nuzul, Studi Pendalaman Al Qur’an: 568)

QS Al-Kahf, 18: 23 – 24
Diriwayatkan Ibnu Abbas, dia berkata bahwa orang-orang Quraisy datang kepada Rasulullah saw. menannyakan kisah pemuda-pemuda zaman dahulu yang pergi ke gua. Sehubungan dengan itu, dengan tergesa-gesa beliau mengatakan, “Besok akan ku jawab pertanyaanmu itu.” Ternyata, telah lima belas hari wahyu tidakk kunjung turun. Ayat 23 – 24 ini pun turun sebagai peringatan agar jangan tergesa-gesa berjanji sebelum wahyu turun. Apabila berjanji, sertailah dengan ucapan ‘Insya Allah’ (Jika Allah menghendaki). (Asbabun Nuzul, Studi Pendalaman Al-Qura’an: 568)

QS Al-Kahf, 18: 28
Diriwayatkan Ibnu Mirdawaih dari Juwaibir, dari Adh Dhahak, dari Ibnu Abbas, ayat ini turun berkenaan dengan beberpa pembesar Quraisy, di antara mereka Umayyah bin Khalaf Al Jumhi. Mereka meminta Rasulullah agar mengusir para sahabat yang miskin dari majelis sebelum mereka mengikuti beliau atau membuat majelis terpisah dari para sahabat yang miskin lagi hina. Maka dari itu, turunlah ayat ini. (Asbabun Nuzul, Studi Pendalaman Al-Qur’an: 569)

Sembarang