QS
Al-Kahf, 18: 6
Diriwayatkan
Ibnu Mirdawaih dari Ibnu Abbas bahwasanya ‘Utbah, Syaibah bin Rabi’ah, Abu
Jahal bin Hisyam, Nadhar bin Al Harts, Umayyah bin Khalaf, Ash bin Wail, Aswa
bin Muthalibm, Abu Bathuri, dan para pembesar Quraisy lainnya berkomplot hendak
melakukan perlawanan kepada Rasulullah saw. Beliau merasa khawatir dan berat
hati melihat persekutuan itu, tetapi kemudian Allah menurunkan ayat ini agar
tidak murung dan bersedih hati. (Asbabun
Nuzul, Studi Pendalaman Al Qur’an: 568)
QS
Al-Kahf, 18: 23 – 24
Diriwayatkan
Ibnu Abbas, dia berkata bahwa orang-orang Quraisy datang kepada Rasulullah saw.
menannyakan kisah pemuda-pemuda zaman dahulu yang pergi ke gua. Sehubungan
dengan itu, dengan tergesa-gesa beliau mengatakan, “Besok akan ku jawab pertanyaanmu itu.” Ternyata, telah lima belas
hari wahyu tidakk kunjung turun. Ayat 23 – 24 ini pun turun sebagai peringatan
agar jangan tergesa-gesa berjanji sebelum wahyu turun. Apabila berjanji,
sertailah dengan ucapan ‘Insya Allah’ (Jika
Allah menghendaki). (Asbabun Nuzul, Studi
Pendalaman Al-Qura’an: 568)
QS
Al-Kahf, 18: 28
Diriwayatkan
Ibnu Mirdawaih dari Juwaibir, dari Adh Dhahak, dari Ibnu Abbas, ayat ini turun
berkenaan dengan beberpa pembesar Quraisy, di antara mereka Umayyah bin Khalaf
Al Jumhi. Mereka meminta Rasulullah agar mengusir para sahabat yang miskin dari
majelis sebelum mereka mengikuti beliau atau membuat majelis terpisah dari para
sahabat yang miskin lagi hina. Maka dari itu, turunlah ayat ini. (Asbabun Nuzul, Studi Pendalaman Al-Qur’an: 569)