Sabtu, 09 November 2019

(16) QS An-Nahl


QS An-Nahl, 16: 1
Ibnu Mirdawaih meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar, dia berkata, “ Tatkala turun ayat, ‘Telah datang ketetapan Allah.’ Para sahabat Rasulullah saw. menjadi gaduh. Kemudian, turunlah penggalan selanjutnya, ‘Janganlah kalian minta disegerakan.’ Mereka pun kembali terdiam.” (Lubabun Nuqul: 119)

QS An-Nahl, 16: 75
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas bahwasanya penggalan ayat, “Dharaballahu matsalan,” turun berkenaan dengan seorang Quraisy dan hamba sahayanya. Sementara, penggalan ayat, “Rajulaini ahaduhuma abkam,” berkenaan dengan Utsman dan hamba sahayanya yang waktu masih membenci Islam. Dia enggan bersedakh dan berbuat baik. (Lubabun Nuqul: 120)

QS An-Nahl, 16: 83
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Mujahid bahwasanya telah datang seorang Arab Badui kepada Rasulullah yang bertanya tentang Allah Swt. Lalu, Rasulullah membacakan ayat 80 dan dan 81. Kemudian, orang Arab Badui itu berkata, “Iya, betul.” Akan tetapi, setelah itu dia berpaling ke belakang dan berkeberatan untuk masuk ke dalam islam dan menjadi pengikut Rasulullah. Ayat ini diturunkan Allah sebagai penjelasan mengenai mereka. (Lubabun Nuqul: 120)

QS An-Nahl, 16: 92
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Hatim bahwasanya ayat ini turun berkenaan dengan sumpah dari orang-orang yang telah mengingkarinya janjinya. Sikap mereka itu tidak ubahnya seperti Sa’idah Al Asadiyah, seseorang yang gula, yang pekerjaannya hanya mengurai-urai rambut dan daun kurma. Maka dari itu, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 120)

QS An-Nahl, 16: 101 – 102
Orang-orang kafir mengatakan bahwasanya Rasulullah telah mempermainkan para sahabatnya sehingga dia menyuruh dan melarang mereka. Mereka beranggapan bahwa Muhammad adalah pendusta yang melakukan sesuatu karena kemauan hawa nafsunya. Lalu, turunlah kedua ayat ini. (Lubabun Nuqul: 565)
QS An-Nahl, 16: 106
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Ketika Rasulullah hendak berhijrah ke Madinah, orang-orang musyrik menyiksa Bilal bin Rabah, Khabab, dan Ammar bin Yasir. Sementara, Amar berusaha untuk mempertahankan diri dengan mengucapkan perkataan yang dikehendaki orang-orang kafir itu. Kemudian, Amar menceritakan kepada Rasulullah dan dia ditanya, ‘Bagaimana hatimu ketika mengucapkan perkataan kafir itu?Apakah engkau mengucapkan kerelaan?’ Amar menjawab, ‘Tidak, ya Rasulullah.’ Lalu, turunlah ayat ini.”
Diriwayatkan pula dari mujahid, dia berkata bahwa ayat ini turun menjelaskan sekelompok orang dari penduduk Mekah yang sudah beriman kepada Rasulullah saw. Sebagian sahabat yang sudah sampai Madinah menyurati mereka untuk hijrah dan keluar dari Mekah. Namun, tatkala mereka hendak menuju Madinah, kaum Quraisy mencegat di jalan. Mereka disiksa dan dipaksa untuk kufur kembali. Tentang mereka itulah ayat ini turun. (Lubabun Nuqul: 121)

QS An-Nahl, 16: 126
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya ayat ini turun ketika Rasulullah melihat jenazah Hamzah yang gugur sebagai syahid dalam Perang Uhud dengan keadaan tubuhnya yang mengenaskan. Seketika itu, Rasulullah bersumpah, “Sungguh, aku akam membalas dendam kepada orang-orang kafir. Aku benar-benar akan membantai tujuh puluh orang di antara mereka.” Maka dari itu, turunlah ayat ini. Allah memberikan nasihat kepada Rasulullah agar bersabar karena itulah yang terbaik. (Lubabun Nuqul: 121)


Sembarang