Senyuman, aroma, wajah, suara, dan lain-lain menjadi faktor di balik fenomena ini. Nggak sembarangan, semua harus pas agar bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Setiap orang tentu memiliki kriteria masing-masing.
Pengaruh biologis seperti hormon testosteron dan estrogen ternyata juga memegang peranan penting dalam jatuh cinta pada pandangan pertama. Kedua hormon ini memang yang mengatur sistem reproduksi dalam tubuh. Oleh karena itu, masa subur juga menjadi salah satu faktor penting dalam hal ini.
Bagaimana penjelasan ilmiah di balik jatuh cinta pada pandangan pertama? Dirangkum dari Psychology Today dan Insider, Jumat (15/11) yuk kita simak bersama-sama.
1. Aroma yang bikin kangen.
foto: shutterstock.com
Aroma keringat yang membandel memang bikin jengkel. Tapi feromon yang ada di aroma badan pria ternyata bisa mengikat perempuan pada pandangan pertama. Pria dengan hormon testosteron tinggi memiliki aroma badan yang disukai perempuan.
2. Senyuman yang bikin adem.
foto: shutterstock.com
3. Ilusi positif dari diri sendiri.
foto: shutterstock.com
Studi terbaru pada 2017 dari Universitas Groningen, Belanda oleh Florian Zsok et.al mengatakan bahwa cinta pada pandangan pertama merupakan ilusi yang positif. Ilusi ini muncul di otak membuatmu yakin bahwa perasaan hangat ketika bertemu dengan si dia adalah cinta.
4. Kemiripan dengan orangtua.
foto: shutterstock.com
Orangtua selalu hadir di setiap sisi kehidupan kita. Oleh karena itu kita secara tak sadar mencari pasangan hidup berdasarkan karakter orangtua. Kita akan lebih nyaman berada di dekat orang yang mirip dengan orangtua. Kemiripan ini bisa dari wajah, suara, atau kepribadian.
5. Kualitas suara.
foto: shutterstock.com
Perempuan dengan suara lebih tinggi ternyata mempunyai hormon estrogen yang tinggi. Hal ini membuat pria tertarik dengan wanita yang memiliki suara yang tinggi. Sebaliknya, pria dengan hormon testosteron tinggi mempunyai suara rendah yang seksi. Kualitas suara seperti inilah yang disukai para perempuan.