Foto: iStock |
Salojampu - Makanan atau minuman lezat seringkali menimbulkan perdebatan antara baik atau buruk untuk dikonsumsi. Sebenarnya makanan bisa menjadi buruk karena cara mengonsumsinya yang salah.
Banyak persepsi yang menimbulkan kekeliruan pada baik
buruknya makanan atau minuman. Misalnya, makanan atau minuman yang selama ini
dikenal buruk, ternyata justru berkhasiat. Begitu pun sebaliknya.
Dalam hal ini membuat para peneliti menjadi turun tangan untuk menemukan fakta yang sesungguhnya. Dikatakan makanan atau minuman tentu saja menyehatkan untuk tubuh, asalkan cara mengonsumsinya yang perlu diperhatikan.
Seperti cara memasak hingga porsi memakan bisa membuat makanan atau minuman menjadi buruk. Dilansir dari New Straits Times (11/11) berikut 5 makanan dan minuman sehat yang sering mendapat reputasi buruk..
Dalam hal ini membuat para peneliti menjadi turun tangan untuk menemukan fakta yang sesungguhnya. Dikatakan makanan atau minuman tentu saja menyehatkan untuk tubuh, asalkan cara mengonsumsinya yang perlu diperhatikan.
Seperti cara memasak hingga porsi memakan bisa membuat makanan atau minuman menjadi buruk. Dilansir dari New Straits Times (11/11) berikut 5 makanan dan minuman sehat yang sering mendapat reputasi buruk..
Foto: iStock |
1. Daging Merah Selama ini,
muncul banyak pernyataan bahwa daging merah bukan termasuk makanan sehat. Memakan daging merah dapat menyebabkan penyakit seperti kardiovaskular, stroke, dan jenis kanker tertentu.
Bahkan pernyataan tersebut muncul dari kalangan para ahli gizi. Selain itu, Harvard Health yang telah memperingatkan bahwa setiap porsi daging ekstra setiap hari dapat meningkatkan risiko kematian sebanyak 13% - 20%.
Namun, baru-baru ini sebuah tim peneliti Internasional yang beranggotakan 14 orang mengeluarkan pernyataan baru. Dalam studinya tersebut mereka mengatakan bahwa daging merah bukan makanan sehat tidak didukung oleh bukti ilmiah yang baik. Mereka juga mengeluarkan beberapa bukti bahwa konsumsi daging merah mungkin berbahaya, tetapi tidak sampai berakibat pada penyakit-penyakit yang telah disebutkan.
Dari segala pernyataan tersebut, American Institute for Cancer Research menyarankan untuk tidak mengonsumsi daging merah lebih dari 18 ons dalam seminggu. Menurut mereka, cara yang terbaik adalah dengan melakukan kontrol porsi. Karena penting bagi kamu untuk mengonsumsi apa yang dibutuhkan tubuh.
Foto: iStock |
2. Kentang
Banyak yang mengetahui bahwa kentang memiliki kandungan pati yang tinggi. Oleh sebab itu banyak pula yang menghindari makanan sehat tersebut karena khawatir dapat menaikkan berat badan dan diabetes tipe-2.
Apa yang banyak diketahui bahwa kentang merupakan sumber karbohidrat yang kompleks dan tinggi serat sehingga bisa membuat perut lebih mengenyangkan. Dalam sebuah penelitian tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition mengungkapkan bahwa ketika orang mengikuti resep sehat, mereka bisa menurunkan berat badan karena mereka makan 5 hingga 7 porsi kentang dalam seminggu.
Selain itu, kandungan vitamin, mineral, dan phytochemical dalam kentang membantu dalam pencegahan osteoporosis, menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko infeksi. Sebenarnya, yang membuat kentang menjadi tidak sehat bukan dari kentang itu sendiri, melainkan dari cara memasaknya. Untuk menjaga nutrisi dari makanan sehat ini, disarankan untuk menggunakan metode memasak seperti memanggang, merebus atau memanggang.
Selain itu hindari untuk mengolah makanan sehat ini dengan cara menggoreng.
Foto: iStock |
3. Kopi
Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi telah menyebabkan perdebatan panjang mengenai baik buruknya dari minum kopi. Banyak yang mengatakan bahwa terlalu banyak minum kopi dikaitkan dengan risiko serangan jantung. Namun, beberapa penelitian telah menghilangkan prasangka hubungan antara kopi dan serangan jantung. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Queen Mary University of London.
Penelitian tersebut telah menemukan bahwa minum kopi sebanyak 25 cangkir dalam sehari mungkin menyebabkan pengerasan pada pembuluh darah. Namun, mereka juga menemukan bahwa kopi tidak menyebabkan kanker, inkontinensia, tulang rapuh, dehidrasi, batu empedu, kerusakan hati, demensia atau sakit maag. Agar tidak berujung pada gangguan kesehatan, penelitian tersebut telah menyarankan takaran yang tepat.
Menurut mereka, meminum kopi dalam jumlah sekitar 3 - 10 cangkir setiap hari dapat menurunkan risiko beberapa kondisi. Termasuk perlindungan terhadap parkinson, penyakit hati, mengurangi risiko Alzheimer hingga meningkatkan fungsi kognitif. Namun, dalam hal ini penting untuk menghindari tambahan gula, whipped cream dan sirup berasa ke dalam kopi dalam jumlah yang berlebih. Bagi penderita kecemasan atau insomia, pilihlah kopi berkafein rendah.
Foto: iStock |
4. Selai Kacang
Selai kacang telah disebutkan sebagai makanan yang tidak sehat karena mengandung bahan-bahan seperti garam, gula, perasa, pemain buatan dan lemak trans. Di samping itu, selai kacang juga mengandung lemak sehat dalam jumlah yang tinggi yaitu 12,3 gram. Selain itu selai kacang juga memiliki kandungan serat, vitamin dan mineral.
Sekiranya 2 sendok makan terdapat 8 gram protein dan 2 gram serat yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang secara teratur memasukkan selai kacang ke dalam menu harian, memiliki kemungkinan untuk menderita penyakit jantung atau diabetes tipe-2 dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsi selai kacang.
Sebenarnya, selai kacang bisa jadi makanan yang menyehatkan asalkan dipasangkan dengan makanan yang tepat. Seperti roti gandum, seledri, wortel, keripik multigrain, apel dan pisang. Memasangkan selai kacang dengan beberapa makanan tersebut dijamin bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang penuh bagi tubuh.
Foto: iStock |
5. Cokelat
Rasanya yang manis membuat cokelat banyak diminati dan telah mendapat tempat di hati penggemarnya. Meskipun begitu, mengonsumsi cokelat bisa jadi mengkhawatirkan setelah bermunculan pernyataan bahwa cokelat dapat menyebabkan risiko gangguan kesehatan. Kandungan gula dan lemak pada cokelat bisa menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner dan diabetes.
Untuk menyiasati, banyak orang yang lebih memiliki cokelat hitam karena mengandung kakao, flavonoid dan bertindak sebagai antioksidan. Kandungan tersebut berperan dalam pencegahan kanker, kesehatan jantung hingga penurunan berat badan. Sebuah Studi Denmark 2017 di British Medical Journal menemukan bahwa peserta yang makan cokelat dalam jumlah sedang memiliki risiko lebih rendah mengalami atrial fibrilasi atau denyut yang tidak normal pada jantung.
Cara yang lebih tepat saat mengonsumsi cokelat hitam adalah membatasi sekitar 4 batang cokelat hitam dalam seminggu. Kemudian pilihlah yang kandungan cokelatnya sebanyak 70% atau bahkan lebih tinggi. Perlu diketahui bahwa cokelat yang kandungan cokelatnya rendah memiliki lebih banyak gula dan lemak yang tidak sehat.