QS
Luqman, 31: 6
Diriwayatkan
oleh Juwaibir dari Ibnu Abbas bahwasanya ayat ini turun berkenaan dengan seorang Quraisy yang bernama Nadhr bin
Harits. Ia selalu menghalang-halangi orang-orang yang akan mengikuti ajakan
Rasulullah, ia menyuruh para biduan untuk menghibur dan melayani mereka dengan
minuman dan makanan. Dengan demikian, mereka lupa dan berpaling dari Islam.
Maka dari itu, turunlah ayat ini sebagai ancaman bagi orang-orang yang
demikian. (Lubabun Nuqul: 153)
QS
Luqman, 31: 13
Ketika
Rasulullah menyampaikan ayat 82 surah Al-An’am yang mengisahkan penyesalan
orang-orang musyrik akibat kemusyrikannya, para sahabat merasa kesulitan untuk
menghindarkan keimanan dari kezaliman. Kemudian, Rasulullah membacakan ayat
yang baru turun ini yang mengisahkan cara luqman menantisipasi putranya agar
tidak syirik. (Asbabun Nuzul, Studi
Pendalaman Al-Qur’an: 660)
QS
Luqman, 31: 27
Diriwayatkan
oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah bahwa ketika segolongan Ahli Kitab bertanya
tentang roh, kemudian mereka mendapat jawaban bahwa ilmu manusia itu sangat
sedikit, sebagaimana pada ayat ke-85 Surah Al Isra’. Maka, mereka mengatakan
bahwa mereka memiliki ilmu yang banyak
karena mereka telah mendapatkan Taurat, dan siapa yang mendapat Taurat, niscaya
mendapat ilmu yang banyak. Maka dari itu, turunlah ayat ini yang menegaskan
bawah ilmu Allah tidak terhingga. (Lubabun
Nuqul: 154)
QS
Luqman, 31: 34
Diriwayatkan
dari Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Mujahid bahwa ketika itu Rasulullah
ditanya oleh seorang Arab Badui, Harits bin Amr, tentang jenis kelamin bayi
yang akan dilahirkan oleh istrinya, waktu turun hujan, dan tentang waktu
kematian yang tiba. Maka dari itu, turunlah ayat ini yang menjelaskan bahwa
Allah semata yang mengetahui lima hal: (1) datangnya Kiamat, (2) turunnya hujan,
(3) mengetahui jenis kandungan, (4) apa yang akan dilakukan hamba-hamba-Nya,
(5) waktu dan tempat kematian makhluk-makhluk-Nya. (Lubabun Nuqul: 154)