AZ - Kondom adalah alat kontrasepsi yang familiar di telinga banyak orang. Namun saat ditanya faktanya, kebanyakan orang akan menjawab fungsinya sebagai pencegah kehamilan. Nggak salah tapi apakah hanya itu fakta kondom?
Ada fakta unik, nih. Kamu tahu nggak kalau kondom diperkirakan sudah ada sejak 12.000-15.000 tahun lalu? Ya, menurut Jeannette Parisot dalam bukunya 'Johnny Come Lately: A Short History of the Condom' tahun 1985, ilustrasi seorang laki-laki menggunakan kondom ditemukan di dinding gua di Prancis belasan ribu tahun lalu.
Selain fakta unik sejarah kondom, ternyata masih ada beberapa fakta yang wajib kamu ketahui. Jangan sampai kamu terjebak mitos-mitos kondom sehingga menimbulkan kepercayaan yang salah kaprah.
Brilio.net merangkum dari berbagai sumber, Jumat, deretan mitos kondom yang selama ini dipercaya banyak orang.
1. Pakai kondom tuh ribet?
Mitos yang sering tersebar adalah pakai kondom itu merepotkan. Demi keamanan dan kenyamanan berhubungan seksual, alat kontrasepsi satu ini justru paling mudah dan praktis digunakan. Kamu juga nggak perlu resep dari dokter.
Sudah mudah digunakan, kondom juga mudah ditemukan di mana-mana. Menurut laman Berani Berencana, kondom hampir nggak punya efek samping. Hanya kurang dari 1% orang di dunia yang alergi terhadap lateks, bahan pembuat kondom.
2. Pakai dua kondom sekaligus lebih baik?
Orang mengira menggunakan kondom sampai dua lapis lebih efektif mencegah kehamilan. Faktanya, nggak sama sekali. Pemakaian dua lapis ini justru meningkatkan gesekan antar permukaan kondom selama berhubungan seks sehingga kondom bisa robek sebagaimana dilansir dari laman verywell health. Jika ingin mencegah kehamilan, lakukan proteksi ganda yakni menggunakan kondom plus metode kontrasepsi lain seperti IUD, implan, pil kb atau suntikan KB.
3. Kondom menurunkan gairah/kenikmatan seksual?
Faktanya kondom nggak menurunkan gairah atau kenikmatan seksual. Justru kondom meningkatkan kenikmatan hubungan seksual karena berbagai fitur dan aromanya yang dilengkapi dengan pelumas/lubrikan.
Kalau khawatir kondom terlalu ketat, kamu bisa memilih ukuran dan jenis kondom sesuai kebutuhan sehingga nyaman selama beraktivitas seksual.
4. Virus HIV dan HPV bisa menembus pori-pori kondom?
Jawabannya, nggak.
Selama ini kamu familiar dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Penularannya melalui darah, sperma, cairan vagina, hingga jarum suntik nggak steril. Lantas apa itu Human papillomavirus (HPV)?
HPV adalah virus yang menyebabkan infeksi permukaan kulit, bahkan berpotensi menyebabkan kanker serviks. Tanda HPV yang paling kelihatan adalah tumbuhnya kutil di area kelamin, anus, dan pangkal paha seperti dilansir dari laman Planned Parenthood.
Baik HIV maupun HPV termasuk Infeksi Menular Seksual (IMS) yang bisa menyerang laki-laki maupun perempuan. Untuk mencegah penularan keduanya, seseorang perlu kondom saat berhubungan seksual. Kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS).
Khusus HPV, kondom nggak sepenuhnya melindungi seseorang tertular karena area yang berpotensi terkena HPV ada yang nggak dicakup kondom. Selain itu, penularan HPV juga melalui kontak kulit ke kulit.
Yang pasti, selain menggunakan kondom secara tepat untuk mencegah tertular IMS, pastikan kamu menghindari aktivitas seksual berisiko serta mendapat vaksin HPV.