QS
Al-Mujadalah, 58: 1
Diriwayatkan
Imam Al Hakim dari Aisyah, “Aku benar-benar mendengar ucapan Khaulah binti
Tsa’labah kendati sebagiannya tidak terdengar. Dia mengadu tentang suaminya
kepada Rasulullah, masa muda sudah berlalu, perutku sudah buncit, usiaku sudah
tua, anak-anakku sudah dewasa, tetapi suamiku telah men-zihar-ku.’
Kemudian, turunlah ayat 1 ini, (Lubabun Nuqul: 189)
QS
Al-Mujadalah, 58: 8, 11
Diriwayatkan
Imam Ahmad, Al Bazar, dan Ath Thabrani, dengan sanad yang bagus, dari Abdullah
bin ‘Amr, “Beberapa orang Yahudi menemui Rasulullah. Mereka mengucapkan, ‘As
sam alaika (semoga kebinasaan menimpamu), wahai Abu Al Qasim.’ Allah pasti
melakukan itu terhadap kalian.” Maka dari itu, turunlah ayat ini. (Lubabun
Nuqul: 188)
Diriwayatkan
Ibnu Abi Hatim, dari Muqatil bahwasanya antara Rasulullah dan orang-orang
Yahudi telah terjalin perjanjian damai. Suatu hari, seorang sahabat lewat di
hadapan kaum Yahudi yang sedang duduk. Mereka saling berbisik sehingga sahabat
itu menyangka bahwa mereka berencana akan berbuat jahat kepadanya. Lalu,
Rasulullah melerang mereka berbisik-bisik. Lalu, turunlah ayat ini. (Lubabun
Nuqul: 189)
QS
Al-Mujadalah, 58: 21
Diriwayatkan
dari Muqatil dan As Saddi, “Kami menerima riwayat bahwa ayat ini turun
berkenaan dengan seorang munafik bernama Abdullah bin Nabtal. Dia duduk di
majelis Rasulullah lalu melaporkan pembicaraan Rasulullah kepada kaum Yahudi.
Rasulullah menegurnya, tetapi dia bersumpah demi Allah bahwa dia tidak
melakukan hal itu. Maka dari itu, turunlah ayat ini.” (Lubabun Nuqul: 188)
QS
Al-Mujadalah, 58: 22
Ibnu
Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Juraij, dia berkata, “Diceritakan kepadaku bahwa
Abu Quhafah, ayah Abu Bakar mencaci Rasulullah saw. Lalu, Abu Bakar memukulnya
dengan keras sampai terjatuh. Ke-jadian ini diceritakan kepada Rasulullah.
Beliau bertanaya kepada Abu Bakar, ‘Apakah benar kamu telah melakukan itu,
wahai Abu Bakar?’ Dia menjawab, ‘Sungguh jika ada pedang di dekatku, aku
akan memenggalnya.” (Lubabun Nuqul: 191)