Sabtu, 09 November 2019

(49) QS Al-Hujurat


QS Al-Hujurat, 49: 2 – 4
Diriwayatkan dari Qatadah bahwasanya orang-orang berbicara keras dan nyaring di hadapan Rasulullah. Maka dari itu turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 179)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Muhammad bin Tsabit bin Qais bin Syamas, ayat ini turun berkenaan dengan Tsabit bin Qais yang duduk sambil menangis di jalan karena khawatir suaranya yang keras itu melebihi suara Rasulullah. Kemudian, dia dipanggil Rasulullah dan beliau pun bersabda, “Maukah engkau hidup sebagai orang yang terpuji, mati dalam keadaan syahid, dan masuk surga?” Dia menjawab, “Aku rela dan aku tidak akan mengeraskan suaraku lebih dari suara Rasulullah.” Maka dari itu, turunlah ayat ketiga ini. (Lubabun Nuqul: 179)
Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam, ada beberapa orang Arab datang ke tempat Rasulullah. Mereka, memanggil Rasulullah dengan suara keras, “Muhammad! Muhammad!” Maka dari itu, turunlah ayat ke empat ini. (Lubabun Nuqul: 179)

QS Al-Hujurat, 49: 6, 9
Diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya dengan sanad yang bagus dari Al Harts bin Dhirar Al khuzami dari Ibnu Jarir dai Ibnu Abbas, ayat ini turun berkaitan dengan Al Walid bin Uqbah bin Abu Mu’ith yang diutus oleh Rasulullah untuk menarik zakat ternak dari bani Mushthaliq. Di antara mereka ada Harits. Ketika mendengar kedatangan Al Walid, mereka merasa cemas dan gemetar lalu pulang. Al Walid mengadu kepada Rasulullah bahwa dirinya hendak dibunuh. Mendengar hal itu, Rasulullah berniat memerangi bani Mushthaliq. Akan tetapi, utusan dari bani Mushthaliq datang dan menjelaskan bahwa mereka hendak menyerahkan zakat kepada Walid, tetapi justru Walid meninggalkan mereka dengan rasa takut. Maka dari itu, turunlah ayat keenam ini. (Lubabun Nuqul: 180)

QS Al-Hujurat, 49: 12
Diriwayatkan Ibnu Munzdir dari Ibnu Juraij bahwa ayat ini turun berkaitan dengan Salman Al Farisi yang makan, kemudian tidur, lalu mendengkur. Orang-orang membicarakannya. Maka dari itu, turunlah ayat 12 ini yang melarang umat muslim untuk mengunjing dan mengumpat. (Lubabun Nuqul: 182)

Sembarang