Assalamualaikum Wr.Wb AZ-Viewers balik lagi nih posting tentang bulan mulia setelah bulan Ramadhan, apa saja sih keistimewaannya, yuk baca...!!
Dari Abu Hurairah RA. Dia berkata, Rasulullah SAW ditanya (tentang) sholat apakah yang lebih mulia setelah sholat wajib ? Rasulullah bersabda “ sholat pada penghujung malam” lalu Nabi ditanya (tentang) puasa apakah yang lebih mulia setelah puasa Ramadhan ? Rasulullah bersabda “(puasa) pada bulan yang kalian menyebutnya Muharram”. (HR. Muslim 1165)
Alhamdulillah hari-hari ini kita berada diantara bulan-bulan haram, yang merupakan akhir tahun dari penanggalan pada kalender hijriah. Dan sungguh disadari ataukah tidak, pada saat ini pula kita berada di pintu gerbang bulan Muharram yang akan datang beberapa saat lagi, jika Allah masih memberi izin kepada kita untuk menemui bulan yang mulia itu. Sungguh bulan Muharram yang telah dinyatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits di atas adalah bulan yang sangat dimuliakan oleh Allah dan para Nabi. Terkhusus pada hari kesepuluh dari bulan itu, yang lebih dikenal dengan nama hari 'Asyura. Bahkan nabi Nuh dan Musa 'alaihima assalam berpuasa pada hari tersebut, begitupula nabi kita Muhammad SAW sebagai penutup para nabi, juga berpuasa pada hari itu dan memerintahkan kaum muslimin untuk turut berpuasa padanya.
Dalam sebuah hadits shahih yang datang dari sahabat 'Abdullah bin 'Abbas, ketika beliau berkata : Saat Rasulullah SAW datang ke kota Madinah, maka beliau mendapati kaum yahudi berpuasa pada hari kesepuluh dari bulan Muharram, maka beliau bertanya pada mereka: "Mengapa kalian berpuasa pada hari ini?", mereka pun menjawab: "Ini merupakan hari dimana Allah ta'ala telah menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan bala tentaranya, dan pada hari ini pula Allah menenggelamkan mereka, maka Musa pun berpuasa dalam rangka bersyukur atas nikmat tersebut, dan kami pun berpuasa sebagaimana Musa berpuasa." Ketika mendengarkan jawaban itu, Rasulullah SAW bersabda,
Kami lebih berhak untuk mengikuti Musa daripada kalian", maka beliau berpuasa
pada hari itu dan memerintahkan kami untuk berpuasa." (Muttafaqun ‘Alaihi)
Dari hadits di atas, terdapat perbedaan pendapat dikalangan para ulama,
apakah hukum berpuasa pada hari tersebut wajib ataukah mustahab? Dan yang lebih
kuat dari penjelasan-penjelasan yang mereka utarakan adalah wajibnya berpuasa di
hari 'Asyura sebelum turun kewajiban berpuasa kepada kaum muslimin di bulan
Ramadhan, maka setelah turun kewajiban tersebut pada tahun kedua setelah hijrahnya
Nabi SAW, maka berpuasa di hari Asyura pun berpindah hukumnya menjadi mustahab,
sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :
"Sesungguhya Asyura ini adalah satu hari diantara hari-hari yang dimilik oleh
Allah ta'ala, maka bagi siapa yang hendak berpuasa maka baginya untuk berpuasa dan
bagi siapa yang ingin meninggalkan maka baginya pula untuk meninggalkannya." (HR.
Muslim(.
Dan bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa pada hari yang mulia ini,
sungguh akan bergembira dengan sebuah hadits yang telah datang dari Abu Qatadah,
tatkala ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang berpuasa di hari
'Asyura, maka beliau bersabda,
"Aku berharap kepada Allah agar puasa itu dapat menggugurkan dosa yang
telah dilakukan pada tahun lalu." (HR. Muslim: 1162)
Maka dengan hanya berpuasa satu hari dapat menggugurkan perbuatan dosa
yang pernah ia lakukan dalam satu tahun yang telah lewat. Inilah kemuliaan yang Allah
turunkan pada hari 'Asyura, yang menunjukkan betapa luasnya kasih sayang Allah ta'ala
terhadap seluruh hambaNya. Dan kemuliaan yang besar ini bisa digapai oleh setiap
hambaNya yang ingin melangkahkan kakinya untuk berjalan kedepan mendapatkan
ampunan dari Allah ta'ala.
Adapun yang dimaksud dengan "menggugurkan dosa" pada hadits di atas adalah gugurnya dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar, maka akan gugur dihadapan Allah ta'ala dengan taubat yang dilakukan oleh seorang hamba.
Wallahu ‘alamu bisshowab.
Sekian yapz saya yakin penulisan saya masih banyak kekurangan, namun saya harap bisa bermanfaat